Mengendalikan Si Busuk Pucuk
Kelapa muda dengan warna hijau yang segar ceria, terlihat menyegarkan manakala airnya disantap ketika cuaca panas gerah menyengat dan menyebalkan, disanalah letak pesonanya kelapa muda, ketika cuaca siang membuat kita mati gaya melihat hijaunya kelapa muda, segernya seakan terasa mengalir dari tenggorokan turun ke lambung.
(Ilustrasi) |
Tapi pemirsa siapa sangka dibalik kecantikan kelapa muda ternyata dalam masa-masa pertumbuhannya yang ceria, tidak jarang kelapa ini mendapat musibah nan tidak tertanggungkan akibat adanya penyakit, dan salah satunya adalah penyakit busuk pucuk kelapa, kelapa ketika terkena penyakit ini maka buahnya dengan sangat mudah gugur sebelum waktunya.
Penyakit Busuk Pucuk Kelapa (untuk berikutnya akan kita singkat dengan nama BPK), disebabkan oleh cendawan, nama cendawan ini adalah Phytophthora palmivora, bagaimana cirri-cirinya penyakit BPK ini pada kelapa ?
Ciri-ciri penyakit BPK
Daun tajuk kelapa terlihat mengering diikuti oleh daun muda disekelilingnya, bagian pucuk yang terkena BPK ini lama-lama akan membusuk kemudian tidak lama akan mati.
Penyakit BPK biasanya paling sering terjadi ketika musim hujan, karena kelembapan tinggi dan kebun yang sering terkena genangan air, serangan penyakit BPK biasanya juga diikuti oleh penyakit gugur buah, buah akan gugur sebelum umur panen antara 3-4 bulan, setelah menunjukkan bercak coklat pada kulit buah.
Apakan penyakit BPK bisa menular kepada kelapa yang lain ?
Jawabannya iya, penyakit ini sangat cepat sekali menularnya ke pokok kelapa yang lain, jika tanaman yang sudah terkena serangan BPK dibiarkan saja pada areal yang sama dengan kelapa lain, maka tidak akan lama BPK akan menular kepada kelapa yang lain.
Penularan penyakit ini sangat cepat dia hanya membutuhkan hembusan angin untuk menerbangkan cendawan yang menyebabkan penyakit BPK pada kelapa, penyebab lain yang turut mensukseskan penyebaran penyakit BPK ini adalah serangga kumbang kelapa.
Kelakuan serangga kumbang kelapa yang menggerek daun pucuk kelapa sampai ke bagian dalamnya baik pada pohon yang sudah terkena penyakit BPK ataupun yang belum, maka spora-spora cendawan yang menempel pada bagian tubuh serangga kemudian berpindah ke pohon lainnya, sehingga mempercepat proses penularan penyakit busuk pucuk.
Teknik pengendalian penyakit busuk pucuk kelapa
Metode pengendaliannya bisa menggunakan beberapa cara diantaranya.
Kultur teknis
Cara ini bisa dilakukan dengan memuat paris drainase, tujuannya agar tidak terjadi penggenangan air dan mengurangi kelembapan kebun terutama ketika datang musim penghujan, kultur teknis lainnya bisa juga dengan cara menanam tanaman sela diantara kelapa secara teratur.
Sanitasi
Ketika panen tiba bersamaan dengan pemetikan buah sekaligus juga dilakukan pembersihan kotoran, sisa-sisa buah dan bunga yang terselip diketiak daun untuk mengurangi kelembapan, kemudian dilakukan juga pembersihan gulma disekitar perakaran untuk mengurangi kelembapan, untuk buah yang jatuh atau gugur akibat penyakit gugur buah harus dikeluarkan dari kebun dan kemudian dibakar.
Tebang bakar
Pohon kelapa yang sudah terserang BPK harus ditebang dan dibakar mahkotanya untuk menghilangkan sumber penyakit, kemudian buah yang gugur akibat penyakit gugur buah (PGB) harus dikumpulkan lalu kemudian dibakar karena jika tidak maka ia akan menjadi sumber penyakit.
Kimiawi
Teknik ini bisa menggunakan pestisida sistemuk (Faetyl AL, asam phosphoraus, folirfos) dengan dosis 40-60 ml/pohon (6 bulan), untuk tanaman kelapa yang masih muda bisa diberikan melalui infus akar dan injeksi batang pada tanaman yang telah berproduksi.
Pemberian fungisida pada semua pohon disekitar pohon yang sudah terserang, apabila terjadi ekplosi sekitar pohon terserang diinfus atau diijeksi setiap 2 bulan berturut-turut selama tiga kali, pemberian fungisida ini sebaiknya dilakukan setelah panen kelapa.
a. Teknik infus akar
Akar berdiameter 1 cm berwarna merah kecoklatan dipotong menggunakan gunting stek, lalu dimasukkan kedalam kantong plastic yang berisi cairan fungisidam kemudian bagian ujung plastic diikat dengan kawat halus atau karet gelang.
b. Teknik injeksi batang
Buat lobang pada batang setinggi lebih kurang 75 – 100 cm dari permukaan tanah dengan menggunakan alat bor, dalamnya lobang berkisar antara 8 – 10 cm dengan diameter 1-1,5 cm, kemudian fungisida yang sudah disiapkan dimasukkan kedalam lobang dan ditutup/disumbat dengan menggunakan pasak kayu, gunakan dosis fungisida sesuai dengan yang dianjurkan pada brosur.
c. Teknik penyemprotan
Jenis fungisida yang dapat digunakan untuk penyemprotan adalah fungisida sistemik maupun kontak, umumnya aplikasi fungisida kontak dilakukan pada tanaman kelapa yang sudah terserang penyakit gugur buah agar dapat menghambat dan mematikan cendawan phytophthora.
Fungisida yang telah dicampur dengan air dimasukkan ke dalam alat semprot dengan volume 15 liter kemudian disemprotkan ke mahkota pohon, sebaiknya penyemprotan dilakukan pada cuaca cerah, atau minimal 2-3 jam sebelum hujan untuk member kesempatan tanaman menyerap bahan kimia.
Nah sahabat tani yang kami mulyakan, karena penyakit ini sangat merugikan sekali terhadap hasil panen kelapa, sebelum terjadi sebaiknya lakukan tindakan pencegahan terlebih dahulu yakni dengan membuat drainase, agar kelapa kesayangan anda tidak dirusak sampai binasa oleh penyakit BPK ini.
(*) Sumber : Balai Penelitian Tanaman Kelapa dan Palma Lain
No comments