Memperkenalkan Pegagan Untuk Industry Minuman Kesehatan (Herbal)
Perkembangan industri herbal/produk bahan alam meningkat pesat seiring dengan tren kembali ke alam (back to nature) yang melanda masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Meningkatnya minat masyarakat terhadap produk bahan alam termasuk minuman kesehatan/fungsional, menuntut produk yang berkualitas dengan tingkat keamanan dan khasiat yang terjamin.
(Pegagan - Foto : Alodokter) |
Keamanan dan khasiat produk bahan alam ditentukan antara oleh kualitas bahan baku, yang harus mengandung senyawa berkhasiat sesuai standar. Salah satu tumbuhan obat yang banyak dimintai konsumen untuk produk minuman fungsional adalah pegagan, karena memiliki khasiat kesehatan. Selama ini, untuk memasok kebutuhan industri, pegagan diambil langsung dari alam, tanpa usaha pembudidayaan, sehingga jaminan pasokan bahan baku dan mutunya tidak terjamin.
Untuk itu diperlukan pasokan bahan baku yang konsisten dengan mutu yang sesuai kebutuhan industri melalui usaha budidaya. Benih bermutu yang dihasilkan dari varietas unggul merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan usaha budidaya.
Asal Pegagan
Pegagan (Centella asiatica L. Urban) merupakan tumbuhan liar yang berasal dari daerah Asia tropik, tersebar di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, India, Sri Lanka, Republik Rakyat Cina, Jepang, Amerika Tengah, Afrika, Madagaskar dan Australia; kemudian menyebar ke berbagai negara lainnya. Pegagan banyak ditemukan tumbuh pada berbagai jenis tanah di dataran rendah sampai dataran tinggi (2500 m dpl), di lahan pekarangan, kebun, ladang, tepi jalan, serta pematang sawah, baik di tempat kering maupun basah, di tempat teduh maupun terbuka.
Pegagan dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Tanaman ini dikenal juga dengan nama asiatic pennyworth (Inggris), paardevoet (Belanda), gotu kola (India), ji xue cao (China), daun kaki kuda (Melayu), antanan (Jawa Barat), pegaga (Aceh, Malaysia), ampagaga (Batak), gagan-gagan, rendeng (Jawa), piduh (Bali), sandanan (Irian) dan semanggen (Indramayu, Cirebon).
Manfaat Pegagan
Pegagan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak lama karena memiliki khasiat kesehatan. Pegagan berasa manis, bersifat mendinginkan, memiliki fungsi membersihkan darah, melancarkan peredaran darah, peluruh kencing (diuretika), penurun panas (antipiretika), menghentikan pendarahan (haemostatika), meningkatkan syaraf memori, anti bakteri, tonik, antispasma, antiinflamasi, hipotensif, insektisida, antialergi dan stimulan.
Saponin yang terdapat pada pegagan dapat menghambat produksi jaringan bekas luka yang berlebihan (menghambat terjadinya keloid). Manfaat pegagan lainnya yaitu meningkatkan sirkulasi darah pada lengan dan kaki; mencegah varises dan salah urat; meningkatkan daya ingat, mental dan stamina tubuh; serta menurunkan gejala stres dan depresi.
Khasiat dan manfaat dari pegagan antara lain disebabkan karena pegagan mengandung sejumlah nutrisi, komponen senyawa kimia yang memiliki efek terapeutik/pengobatan. Dalam 100 g pegagan terdapat 34 kalori, 8.3 g air, 1.6 g protein, 0.6 g lemak, 6.9 g karbohidrat, 1.6 g abu, 170 mg kalsium, 30 mg fosfor, 3.1 mg zat besi, 414 mg kalium, 6580 ug betakaroten, 0.15 mg tiamin, 0.14 mg riboflavin, 1.2 mg niasin, 4 mg askorbat, dan 2.0 g serat.
Komponen kimia yang terkandung dalam pegagan adalah saponin, alkaloid, flavonoid, tanin, steroid, triterpenoid dan glikosida, sedangkan senyawa bioaktif yang memiliki efek therapeutik pada pegagan antara lain asiaticosida, asiatic asid, madekasid dan madekasosid (dari golongan triterpenoid), sitosterol dan stigmasterol dari golongan steroid, vallerin, brahmosida, brahminosida dari golongan saponin.
(*) Sumber : Badan Litbang Pertanian Edisi 2 - 8 Mei 2012 No.3455 Tahun XLII
No comments