Ternyata Sup Berpotensi Menjadi Makanan Pemadam Kelaparan Darurat Dan Instan Lagi
Berdasarkan teror yang sering diberitakan media-media di Indonesia beberapa tahun bekalangan ini, entah itu karena teroris yang sesungguhnya atau karena terror bencana alam, atau karena bencana alam itu sendiri, pada intinya menjadikan Indonesia sebagai Negara yang sangat akrab dengan bencana.
Bencana ini bisa terjadi karena pergerakan alam semesta maupun karena ketololan manusia, deretan bencana itu sudah sering kita dengar, rasakan, dan nikmati di setiap headline media. Akibat bencana bermacam-macam salah satunya adalah kelaparan.
Selama ini sering kita jumpai di lokasi bencana alam makanan yang menjadi menu utama para korban bencana alam adalah mie instan, selain itu ada juga produk makanan padat sejenis biscuit dengan kandungan karbohidrat tinggi tetapi rendah serat.
Sebagaimana kita tahu sesungguhnya serat itu penting untuk tubuh, kekurangan serat ini juga bisa mengganggu pencernaan, bahkan dalam kasus yang lebih berat lagi kekurangan serat bisa menyebabkan kanker usus.
Sayuran merupakan bahan pangan yang kaya akan serat namun sering luput dari perhatian tim penanggulangan bencana, terutama dalam penyediaan bahan pangan untuk korban bencana, penyebabkan karena sayur mudah rusak juga susah didistribusikan dalam keadaan segar, karena itulah penting sekali disediakan suatu solusi mengenai makanan siap saji yang instan namun tetap bergizi untuk korban bencana alam.
Salah satu solusinya adalah membuat sup instan yang bisa bertahan lama, sebagaimana kita ketahui untuk menciptakan sebuah sup yang nikmat maka semua itu tidak lepas dari peranan sayur dan penanganan sayur pasca panen.
Penanganan sayur pascapanen untuk memperpanjang umur penyimpanannya adalah dengan mengeringkan sayur, beberapa teknologi pengeringan yang biasa dilakukan adalah pengeringan konveksi dan konduksi antara lain melalui vakum, microwave dan konveksi panas lainnya (Rahmat, R, 2005).
Karena sifat sayur itu mudah rusak proses pengeringan dilakukan harus memiliki kemampuan dalam mempertahankan atau meminimalkan perubahan kandungan nutrisi, vitamin, aroma, rasa, dan sifat dehidrasinya dari bahan.
Pada tahun 2003 lalu balai penelitian dan pengembangan pertanian pascapanen merintis dan mengembangkan sayur kering, dengan mengaplikasikan teknologi pengeringan FIR namanya (Far Infra Red), pengeringan dengan model FIR ini dinilai sangat efisien, karena panas radiasi langsung menembus bagian dalam molekul dan memutuskan ikatan molekul air pada molekul bahan tanpa melalui media perantara (udara) seperti halnya proses konveksi dan konduksi.
Karena itu teknologi FIR sangat bermanfaat untuk mengamankan karakteristik bahan kering karena perubahan karakteristik fisik dan kimia yang terjadi cukup minimal serta memiliki daya simpan lama, penelitian lebih lanjut dilakukan pada tahun 2009, dengan memformulasikan sayuran kering sebagai komponen dalam sup instan.
Sup instan disini gayanya hampir mirip dengan mie instan, dimana didalamnya terdapat varian produk instan yang terdiri dari sayuran kering, bumbu dan bahan pelengkap lainnya, seperti baso, sosis atau daging giling yang siap disajikan dalam waktu 5 menit saja hanya dengan menambahkan air panas.
Diagram dibawah ini bisa menggambarkan teknologi pengolahan sup instan dikutip dari agro invoasi sinar tani.
Sup instan dalam setiap kemasan 20 gram mengandung nutrisi 66,6% karbohidrat, 4,74 % lemak, 10,48% protein dan 8,22% serat pangan, kadar air produk ini berada pada kisaran 7-8 % sehingga cukup aman untuk penyimpanan jangka lama, berdasarkan pendugaan umur simpanan menggunakan metode Accelerated Shelf Life Testing (ASLT), dengan pendekatan persamaan arhenius, produk sup instan dalam kemasan alumunium foil ketebalan 1,2 mm memiliki daya simpan hingga 1 tahun.
Dengan nilai nutrisi yang cukup tinggi dan umur penyimpanan yang cukup lama, sup instan berpotensi dijadikan sebagai pangan darurat.
Bagi sahabat pembaca yang tertarik dengan produk ini bisa menghubungi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, dengan alamat Jl tentara pelajar No 12 bogor, telp (0251) 8321762.
No comments