Strategi Ampuh Membasmi Penyakit Burik Kusam Pada Buah Jeruk
Membudidayakan jeruk pada lahan yang luas membutuhkan penanganan yang serius, dengan biaya yang tinggi harapannya buah jeruk yang dipanen bisa mendapatkan keuntungan yang lebih pada petani, dengan demikian baru bisa dikatakan budidaya jeruk berhasil.
Sebelum kita membahas strategi mengatasi penyakit burik pada jeruk ini, sebelum ini kita telah membahas tentang tabulampot jeruk, untuk anda yang punya pekarangan terbatas namun tetap ingin menanam jeruk, bisa memanfaatkan tabulampot jeruk, untuk lebih jelasnya bisa dibaca pada link artikel dibawah ini.
Penyakit burik merupakan momok yang paling menakutkan dalam budidaya jeruk, kerugian harga jual akibat kumpulan penyakit ini bisa mencapai 20-30 % (Sumber Balitjestro), akibat penyakit ini buah jeruk terlihat jelek tidak mulus, burik dan kusam sehingga mutu buah berdaya saing rendah.
Penyebab dari penyakit burik kusam ada dua kelomok OPT, kelompok pertama hama dan kelompok kedua penyakit, dibawah ini kita rinci masing-masingnya.
Kelompok hama
1. Tungau karat jeruk (Eriophyidae)
Tungau karat jeruk ini menyerang buah jeruk semenjak buah muda hingga menjelang masak, buah menjadi burik berwarna cokelat kehitaman, kerusakan yang disebabkan oleh tungau ini mengakibatkan penurunan terhadap kualitas dan daya tarik buah, sehingga petani akan merugi. Tungau kulit jeruk dewasa berwrna kuning dengan ukuran yang sangat kecil 0,2 mm, tungau ini meletakkan telur pada permukaan daun dan buah jeruk, siklus hidup tungau ini berlangsung 7-10 hari pada musim panas, lama hidup tungau dewasa bisa mencapai 20 hari dan selama itu setiap ia bertelur 20-30 butir akan diletakkan pada daun dan buah jeruk.
2. Kutu sisik/ Kutu perisai (Lepidosaphes beckii, Aonidiela auranti)
Kutu menyerang daun, ranting dan buah, ia menyukai tempat-tempat yang terlindung, seperti di bagian bawah permukaan daun disepanjang tulang daun, kutu sisik mengeluarkan toksin saat menusuk pada tanaman.
Daun yang terserang hama ini akan berwarna kuning, terdapat bercak-bercak klorotis dan sering membuat daun menjadi gugur, serangan berat akan mengakibatkan ranting dan cabang menjadi kering serta terjadi retakan-retakan pada kulit, jika serangan terjadi disekeliling pangkal buah, akan menyebabkan buah gugur, akibat serangan pada buah dapat menurunkan kualitas, karena kotor dan bila dibersihkan meninggalkan bercak-bercak hijau atau kuning pada kulit buah.
3. Trips (Scirtothrips citri)
Hama ini menyerang bagian tangkai dan daun muda mengakibatkan helai daun menebal, kedua sisi daun agak menggulung keatas dan pertumbuhannya tidak normal, serangan pada buah terjadi ketika buah masih sangat muda, dengan meninggalkan bekas luka berwarna coklat keabu-abuan yang disertai garis nekrotis disekeliling luka, bekas luka tampak di permukaan kulit buah disekeliling tangkai.
Dibawah ini kita sajikan tabel strategi pengendalian hama yang menyebabkan burik jeruk
Strategi pengendalian hama pada jeruk
Tahapan | Tungau Karat Jeruk | Trips | Kutu Sisik |
---|---|---|---|
Fase Kritis | Umur 1-4 bulan | Bunga mekar | Buah |
Waktu Pengendalian | Sebelum saat berbunga, buah umur 1 bulan | Setelah panen dan saat bertunas | Saat tunas muda sampai bunga menjelang mekar |
Cara Aplikasi | Saputan batang semprot | Saputan batang semprot | Semprot |
Bahan Aktif | Abamektin 5-10 ml/batang, Azadiraktin 20 gr/l, Sulfur 3-5 ml/l, Bubur kalifornia 5 ml/l | Imidakloprid atau abamektin (5-10 ml/batang), Alfametrin, Fenvalerat 2 ml/l | Imidakloprid, Carbamat, Difubenzuron |
Agen Hayati | Phytoselidae, Hirsutella sp, Coccinelidae, Syrphidae, Mimba | Phytoselidae, Chrysopa | Entomopathogen, Aschersonia sp, Fusarium cocophilum, Parasitoid Aphytis lepidosaphes |
Kelompok penyakit
1. Penyakit embun tepung (Powdery mildew)
Pathogen : Jamur Oidium tingitanium carter
Penyebarannya terjadi disemua pertanaman jeruk di Indonesia, terutama pada musim kemarau yang lembab, gejala ditunjukkan dengan adanya tanda lapisan tepung putih pada bagian atas daun, yang dapat menyebabkan daun malformal (mengering tetapi tidak gugur), lapisan tepung putih ini adalah masa konidia jamur, fase kritis serangan adalah periode pertunasan dan daun muda yang sedang tumbuh, buah muda yang terserang mudah gugur.
2. Penyakit kudis
Pathogen : Jamur Spaceloma Fawcett Jenkins
Agroklimat yang bisa menyebabkan tanaman inang rentan terjadi penyakit kudis adalah dataran tinggi basah dan dataran rendah basah, gejala terlihat dengan adanya bercak kecil jernih pada daun dan helaian daun, kemudian berkembang menjadi semacam gabus berwarna kuning/coklat, infeksi terbatas pada salah satu permukaan daun saja, ukuran bercak lebih besar daripada kanker jeruk, serangan parah menyebabkan pertumbuhan kerdil dan deformasi titik tumbuh, masa dikritis dimulai saat fruitset sampai pentil.
3. Embun Jelaga (Scoty mola)
Pathogen : Jamur Capnodium citri
Penyakit ini bisa terdapat pada setiap tanaman jeruk terutama bila dijumpai adanya kutu daun aphididae yang mengeluarkan embun madu, daun, ranting dan buah terserang dilapisi oleh lapisan berwarna hitam, pada musim kering lapisan ini dapat dikelupas dengan menggunakan tangan dan mudah tersebar oleh angin, buah yang tertutup lapisan hitam ini biasanya ukurannya lebih kecil dan terlambat matang, penetrasi terutama terjadi pada permukaan kulit, hanya 10 % penetrasi terjadi pada lapisan epidermis yang tidak dapat dibersihkan sehingga menjadi burik kusam.
4. Kanker Jeruk (Citrus cancert)
Pathogen : Bakteri Xanthomonas Axonopodis pv Citri
Penyakit ini sudah menyebar diseluruh Indonesia, jeruk nipis dan jeruk pamelo yang tumbuh pada suhu 20-35 derajat celcius sangat peka terhadap penyakit ini, infeksi terjadi melalui stomata, lentisel dan luka, gejala awal berupa bercak putih pada sisi bawah daun yang selanjutnya warna hijau gelap, kadang-kadang berwarna kuning di sepanjang tepinya, pada buah ditandai dengan gejala terbentuk gabus warna cokelat tetapi bagian tepi tidak berwarna kuning.
Di bawah ini kita sajikan tabel strategi pengendalian penyakit burik pada jeruk
Strategi pengendalian penyakit pada jeruk
Tahapan | Embun Tepung | Penyakit Kudis | Embun Jelaga | Bakteri |
---|---|---|---|---|
Fase Kritis | Tunas muda dan fruit set | Tunas-buah umur 2 bulan | Muncul tunas-fruit set | Fruit set |
Waktu Pengendalian | Saat tunas muda sampai fruit set | Saat tunas muda sampai fruit set | Muncul tunas-fruit set | Saat tunas muda sampai fruit set |
Cara Aplikasi | Semprot | Semprot | Semprot | Semprot |
Baham Aktif | Benomil, Propineb, Copper, Hidrocide 2 g/l | Benomil 2 ml/l, Thiaphanamethyl 2 ml/l | Bubur California 15 ml/l | Copper, Streptomisin, Kloromisetin |
Agen Hayati | - | Gliocladium | - | - |
(Sumber : Balitbu, kementrian pertanian Indonesia)
No comments