• Breaking News

    Bertanam Sayur Sawi Sebagai Sayur Yang Disukai Anak-Anak

    Sawi merupakan salah satu jenis sayuran daun yang disukai oleh konsumen Indonesia karena memiliki kandungan pro vitamin A dan asam askorbat yang tinggi, caisim atau sawi termasuk ke dalam family Brassicaceae. 

    Tanaman ini termasuk jenis sayuran daun yang dapat tumbuh di dataran rendah maupun dataran tinggi, tanaman sawi terdiri dari dua jenis yaitu sawi putih dan sawi hijau, karena pemeliharaannya mudah tanaman caisim/sawi banyak ditanam di pekarangan. 

    Persyaratan tumbuh sawi 

    Pada dasarnya tanaman caisim dapat tumbuh dan beradaptasi pada hampir semua jenis tanah, baik pada tanah mineral yang bertekstur ringan sampai pada tanah-tanah bertekstur liat berat dan juga pada tanah organic seperti tanah gambut. 

    Keasaman tanah yang optimum 6-6,5 sedangkan suhu yang optimum adalah 15 – 20 derajat celcius. 

    Budidaya sawi 

    Bertanam Sayur Sawi Sebagai Sayur Yang Disukai Anak-Anak

    Varietas yang dianjurkan 

    Beberapa varietas atau kultivar sawi yang dianjurkan adalah LV.145 dan Tosakan, kebutuhan benih perhektar sebesar 450 – 600 g. 

    Persemaian 

    Sebelum benih disebar terlebih dahulu direndam dalam larutan hangat propamokarb hidroklorida dengan konsentrasi 0,1 % selama lebih kurang 2 jam, selama perendaman benih yang mengapung dipisahkan dan dibuang, benih yang tenggelam dikering anginkan. 

    Benih disebar secara merata pada bedengan persemaian, dengan media semai setebal 7 cm lalu disiram, bedengan persemaian sebaiknya diberi naungan, media semai terbuat dari campuran pupuk kandang dan tanah yang sudah dihaluskan, dengan perbandingan 1:1, benih yang telah disebar ditutup dengan media semai, kemudian ditutup dengan daun pisang atau karung goni selama 2-3 hari. 

    Bibit sawi berumur 7-8 hari setelah semai dipindahkan ke dalam bumbungan dan bibit yang siap ditanam dikebun pada saat berumur 2-3 minggu setelah semai, cara lain dapat dilakukan dengan menanam langsung di lapangan, yaitu benih disebar dalam larikan tanam diatas bedengan, apabila tanaman terlalu rapat maka dilakukan penjarangan. 

    Persiapan lahan 

    Pengolahan tanah dilakukan 3-4 minggu sebelum tanam, tanah dicangkul sedalam 30 cm, dibersihkan dari gulma dan tanah diratakan, bila pH rendah lakukan pengapuran 3 minggu sebelum tanam dengan cara disebarkan dipermukaan tanah lalu diaduk rata. 

    Bedengan berukuran lebar 100-120 cm dan tinggi 30 cm, jarak antar baris 15 cm dan jarak tanam dalam baris 10-15 cm. 

    Pemupukan 

    Bertanam Sayur Sawi Sebagai Sayur Yang Disukai Anak-Anak

    Pupuk dasar berupa pupuk kandang sebanyak 10 ton/ha diberikan merata diatas bedengan, lalu diaduk merata dengan tanah, hal tersebut dilakukan 3 hari sebelum tanam, pemupukan susulan menggunakan urea 130 kg/ha yang diberikan setelah penyiangan atau 2 minggu setelah tanam. 

    Penanaman 

    Bibit yang telah berumur 2-3 minggu setelah semai diangkut ke lapangan selanjutnya bibit ditanam dalam lubang tanam yang telah disediakan. 

    Pemeliharaan tanaman 

    Penyiangan gulma dilakukan pada umur 2 minggu setelah tanam penyiangan dan penyiangan susulan dilakukan setiap minggu, terutama pada musim hujan. 

    Apabila penanaman dilakukan dengan cara menyebar benih langsung dilapangan, dilakukan penjarangan tanaman 10 hari setelah tanam atau bersamaan waktu penyiangan gulma. 

    Penyiraman tanaman dilakukan sejak awal penanaman sampai waktu panen. 

    Pengendalian OPT 

    Untuk mencegah serangan hama dan penyakit perlu diperhatikan sanitasi lahan, drainase yang baik dan apabila diperlukan tanaman disemprot menggunakan pestisida. 

    OPT utama yang menyerang ialah ulat daun, pengendalian dapat dilakukan dengan memanfaatkan serangga parasitoid Diadegma semiclausum. 

    Panen dan pascapanen 

    Panen dapat dilakukan setelah tanaman berumur 45-50 hari, dengan cara mencabut atau memotong pangkal batang sawi, produksi optimum dan baik tiap hektar bisa mencapai 1-2 ton, bila pemanenan terlambat dilakukan maka tanaman cepat berbunga. 

    Tanaman yang baru dipanen ditempatkan ditempat yang teduh, dan dijaga agar tidak cepat layu dengan cara diperciki air, sortasi dilakukan untuk memisahkan bagian yang tua, busuk atau sakit, pengangkutan sawi menggunakan wadah berupa keranjang bamboo, wadah plastic atau karton yang berlubang-lubang untuk menjaga sirkulasi udara.

    No comments

    Post Top Ad