• Breaking News

    Memupuk Tanaman Hias

    Merawat tanaman hias/ilustrasi. [bibitbunga]

    Seperti halnya manusia, tanaman pun membutuhkan nutrisi. Yakni, zat-zat yang dibutuhkan tubuh atau tanaman agar tetap hidup dan tumbuh. Dalam halnya tanaman, nutrisi itu kerap disebut pupuk, yang sesungguhnya merupakan unsur hara.

    Ada dua kelompok besar unsur hara yang umumnya terkandung dalam pupuk: Unsur mikro dan unsur makro. Unsur makro terdiri dari Nitrogen (N), Fosfor (P), serta Kalium (K). Inilah unsur-unsur pokok yang dibutuhkan. Sementara, unsur mikro, sebagai penunjang sekaligus pelengkap, terdiri dari Besi (Fe), Boron (Bo), Magnesium (Mg), Chlorida (Cl), serta Mangan (Mn). 

    Kedua unsur tadi harus selalu ada dan seimbang dalam setiap tanaman. Jika tanaman Anda kekurangan unsur N bisa mengakibatkan daun kuning serta layu. Jika kekurangan fosfor,  daun jadi kering. 

    Sebaliknya, bila unsur-unsur tadi berlebih, tanaman pun tak akan tumbuh sehat dan optimal. Bahkan, menjadi layu dan akhirnya mati. Karenanya, pemberian pupuk tak bisa sembarangan. Harus tepat waktu dan tepat takaran. Demikian pula halnya pada tanaman hias.

    Tentang tanaman hias, saat ini banyak sekali pupuk majemuk yang ditawarkan di pasaran. Bermacam merk dijual di toko alat-alat pertanian, kios tanaman, atau nurseri. Bentuknya pun aneka macam. Ada yang berupa cair atau cairan, serbuk atau bubuk, atau berupa butiran atau tablet. Demikian pula bahannya. Ada yang organik, ada pula anorganik. 

    Berbeda dengan pupuk untuk tanaman lain, buah ataupun sayuran, pupuk tanaman hias umumnya hanya diperuntukkan bagi nutrisi daun dan akar. Ini mudah dimengerti. Toh, umumnya, tanaman hias umumnya tak diharapkan menghasilkan buah. Paling, bunga.
    Selain itu, cara penggunaan pupuk untuk tanaman hias pun berbeda antara tanaman yang satu dengan lainnya. Tanaman hias indoor seperti aglonema, philodendron, keladi hias, atau anthurium, membutuhkan perlu jenis pupuk yang berbeda dengan pupukuk untuk tanaman hias outdoor seperti adenium atau euphorbia. Belum lagi fase tanaman hias yang berlainan menuntut jenis serta jumlah nutrisi juga berbeda. 

    Untuk kemudahan, kita bisa memilih pupuk butiran atau tablet. Sifatnya yang lambat larut membuat tanaman bisa mengatur sendiri kebutuhannya. Walau dalam beberapa kasus, pemberian pupuk tablet ini harus pula disertai dengan pemberian kompos atau malah pupuk cair. Untuk memompa dan menyeimbangkan kebutuhan nutrisi tanaman. 

    Pemberian kompos juga bisa dilakukan bersamaan dengan penggantian atau penyegaran media tanam. Terutama bila kita lihat bila media tanam tersebut sudah kelihatan mengeras atau tak lagi gembur. Media tanam lama seringkali cukup disegarkan dengan pemberian kompos yang sudah matang, dengan cara membuangnya sebagai kemudian mengaduknya. Setelah itu, pupuk tablet pun diselipkan di antara media tanam tersebut.

    Berapa banyak pupuk yang harus diberikan? Biasanya, produsen pupuk yang baik akan menyertakan takaran dan peruntukkan pupuk yang diproduksinya. Artinya, soal dosis ini tergantung jenis dan kondisi tanaman juga komposisi atau kualitas pupuk itu sendiri.

    Yang pasti, selain dosis atau takarannya, waktu pemberian pupuk pun turut menentukan. Pagi hari atau malah sore hari dianggap waktu yang tepat untuk memberikan pupuk pada tanaman. Pagi hari, sekitar pukul 06.00-09.00, untuk tanaman yang membutuhkan "infus" segera mengingat matahari cukup ideal untuk merangsang terjadinya fotosintesa. Sore hari, 16.00-18.00, bagi tanaman yang kondisinya tak terlalu parah. Penyerapan zat-zat selama semalam cukup membuatnya lebih siap di esok harinya, ketika matahari bersinar.

    No comments

    Post Top Ad