Organisme Pengganggu Tumbuhan Bagian 3: Golongan Tumbuhan (Gulma)
Pernah mendengar istilah "Jeruk makan jeruk"? Tumbuhan juga bersaing sesama tumbuhan. Bila tumbuhan yang disaingi adalah tumbuhan budidaya atau tanaman sedemikian sehingga pertumbuhan tanaman menjadi terganggu sehingga produksinya berkurang maka tumbuhan yang menyaingi disebut gulma (weed). Gulma menyaingi tanaman dalam memperoleh kebuutuhan hidup yang mencakup ruang tempat tumbuh, air, unsur hara, dan sinar matahari. Selain menyaingi tanaman, gulma juga dapat mengkontaminasi hasil tanaman dengan bijinya, mempercepat penguapan air melalui transpirasi, menghambat aliran air irigasi, menyediakan makanan alternatif bagi binatang hama dan inang alternatif bagi patogen, dan bahkan menyediakan tempat bersembunyi dan bersarang bagi binatang hama tertentu. Oleh karena itu, gulma juga didefinisikan sebagai tumbuhan yang tidak dikehendaki kehadirannya pada tempat dan waktu tertentu. Jenis-jenis tanaman yang hadir pada tempat dan waktu tertentu tanpa dikehendaki, dengan demikian, juga dapat berstatus sebagai gulma.
Jenis-jenis tumbuhan yang hidup dengan cara memarasit tumbuhan lain juga dapat dikategorikan sebagai gulma berdasarkan atas kelompok taksonomiknya, yaitu sama-sama merupakan tumbuhan. Tetapi berdasarkan gaya hidupnya dengan cara memarasit yang mirip dengan gaya hidup sebagian patogen, tumbuhan parasitik juga sering dikategorikan sebagai patogen. Dalam matakuliah ini saya mengkategorikan tumbuhan sebagai gulma, selain karena alasan kelompok taksonomiknya yang sama dengan kelompok taksonomik gulma, juga karena selain memarasit, tumbuhan parasitik juga menaungi tanaman yang diparasitnya (tanaman inang) sehingga menyaingi tanaman dalam memperoleh sinar matahari. Pun untuk mengendalikannya, tumbuhan parasitik dikendalikan dengan menggunakan cara pengendalian yang sama dengan yang digunakan untuk mengendalikan gulma.
Gulma dapat dikategorikan dengan berbagai cara. Pertama, berdasarkan tipe daunnya dibedakan gulma berdaun lebar (broad leaves) dan gulma rumput dalam arti luas (grasses, sedges, and rushes). Gulma berdaun lebar terdiri atas berbagai jenis tumbuhan dikotil, sedangkan gulma rumput dan teki terdiri atas tumbuhan monokotil golongan rumput dan teki. Berdasarkan pola pertumbuhannya, dibedakan gulma rumput sejati (true grasses), herba (hers), perdu (shrubs), tumbuhan melilit dan liana (vines and lianas), pohon (trees), serta tumbuhan perairan (aquatic plants). Berikut adalah contoh dari setiap kategori gulma tersebut di atas:
Berbagai contoh lain dapat diperoleh dari situs Weed Australia dengan mengklik Identify Weeds dan kemudian mengklik peta.
Berbeda dengan tanaman, gulma merupakan berbagai spesies yang beradaptasi untuk berkemampuan daya saing tinggi dengan cara:
Kemampuan tersebut memungkinkan gulmaa dapat dengan mudah mengalahkan tanaman dalam persaingan sehingga oleh petani didefinisikan sebagai tumbuhan yang tidak diinginkan (pada tempat dan waktu tertentu). Pada pihak lain, tumbuhan berbunga parasitik mengembangkan cara untuk mendekatkan diri dengan inang dengan berbagai cara, di antaranya dengan biji yang mampu bertahan sangat lama dan biji yang disebarkan oleh binatang (misalnya burung), dan cara menemukan inang dengan menggunakan penanda kimia (chemical cue).
Namun tumbuhan dapat memperoleh status sebagai OPT golongan gulma bukan semata-mata karena kemampuan tumbuhan itu sendiri (kemampuan bawaan). Faktor lingkungan juga menentukan kemampuan tumbuhan untuk menjadi gulma. Faktor lingkungan seperti kekeringan, kebakaran, banjir, dan terlepas dari musuh alami dapat mendorong berbagai spesies tumbuhan dapat berstatus sebagai gulma. Kekeringan menyebabkan tumbuhan dengan perakaran masif dan dalam dapat berstatus sebagai gulma, demikian juga dengan kebakaran. Tetapi pada kebakaran, ditambah dengan kemampuan untuk menghasilkan biji halus yang masuk ke dalam rekahan tanah dan kemampuan untuk mengembangkan batang berlapisan pelindung. Pada pihak lain, banjir membawa biji dari lahan berlerang ke dan menimbunnya pada lahan datar untuk kemudian berkembang menjadi gulma.
Pemindahan spesies tumbuhan keluar dari kawasan geografik asalnya oleh manusia menyebabkan tumbuhan lepas dari musuh alaminya sehingga menjadi gulma di tempat yang baru. Dengan demikian, manusia sendiri juga merupakan faktorn penting yang menyebabkan tumbuhan menjadi gulma. Pembakaran dan penggunaan herbisida, selain dapat mengendalikan gulma jenis tertentu, sebenarnya juga dapat mendorong berkembangnya jenis-jenis gulma lain, yaitu jenis-jenis gulma tahan api dan jenis-jenis gulma tahan herbisida. Bahkan, ketidakpedulian manusia sendiri, seperti misalnya kebijakan pembangunan pertanian yang terlalu terfokus hanya pada tanaman tanpa memberikan perhatian terhadap kegiatan perlindungan tanaman, juga dapat mendorong perkembangan jenis-jenis gulma tertentu.
Gulma pada dasarnya adalah tumbuhan, seperti halnya tanaman yang juga merupakan tumbuhan (tanaman merupakan tumbuhan budidaya). Biologi dan ciri-ciri morfologis gulma dengan demikian adalah biologi dan ciri-ciri morfologi gulma. Dari segi kedudukannya sebagai tumbuhan, anatomi, morfologi, fidiologi, dan perkembangbiakan gulma dipelajari melalui ilmu yang sama, yaitu botani. Tulisan ini mengasumsikan Anda telah mempelajari botani sehingga tidak lagi menguraikan aspek botanis dari gulma. Bagi Anda yang belum pernah mempelajari botani, silahkan baca tulisan mengenai gulma dan tumbuhan berbiji parasitik. Di antara ketiga kategori besar OPT, gulma merupakan kategori yang selalu dihadapi dalam pertanian lahan kering, yaitu pertanian yang dilakukan pada kawasan dengan bulan basah yang terbatas. Perasalahan gulma menjadi berat pada pertanian lahan kering karena pada lahan kering telah beradaptasi jenis-jenis gulma tahan kekeringan dengan daya saing yang tinggi.
Jenis-jenis tumbuhan yang hidup dengan cara memarasit tumbuhan lain juga dapat dikategorikan sebagai gulma berdasarkan atas kelompok taksonomiknya, yaitu sama-sama merupakan tumbuhan. Tetapi berdasarkan gaya hidupnya dengan cara memarasit yang mirip dengan gaya hidup sebagian patogen, tumbuhan parasitik juga sering dikategorikan sebagai patogen. Dalam matakuliah ini saya mengkategorikan tumbuhan sebagai gulma, selain karena alasan kelompok taksonomiknya yang sama dengan kelompok taksonomik gulma, juga karena selain memarasit, tumbuhan parasitik juga menaungi tanaman yang diparasitnya (tanaman inang) sehingga menyaingi tanaman dalam memperoleh sinar matahari. Pun untuk mengendalikannya, tumbuhan parasitik dikendalikan dengan menggunakan cara pengendalian yang sama dengan yang digunakan untuk mengendalikan gulma.
Gulma dapat dikategorikan dengan berbagai cara. Pertama, berdasarkan tipe daunnya dibedakan gulma berdaun lebar (broad leaves) dan gulma rumput dalam arti luas (grasses, sedges, and rushes). Gulma berdaun lebar terdiri atas berbagai jenis tumbuhan dikotil, sedangkan gulma rumput dan teki terdiri atas tumbuhan monokotil golongan rumput dan teki. Berdasarkan pola pertumbuhannya, dibedakan gulma rumput sejati (true grasses), herba (hers), perdu (shrubs), tumbuhan melilit dan liana (vines and lianas), pohon (trees), serta tumbuhan perairan (aquatic plants). Berikut adalah contoh dari setiap kategori gulma tersebut di atas:
- Rumput daratan: Andropogon gayanus, Cenchrus echinatus, Imperata cylindrica,
- Rumput perairan:
- Berdaun lebar, herba: Altenanthera pungens, Senna obtusifolia, Striga asiatica (parasitik)
- Berdaun lebar, perdu: Chromolaena odorata, Jatropha gossyfiifolia, Lantana camara, Mimosa diplotrica
- Berdaun lebar, melilit: Coccinia grandis, Mucuna pruriens, Passiflora foetida,
- Berdaun lebar, liana:
- Berdaun lebar, pohon: Acacia nilotica ssp. indica, Delonix regia, Ziziphus mauritiana,
- Berdaun lebar, perairan: Eichhornia crassipes, Limnocharis flava, Sagittaria platyphyla
Berbagai contoh lain dapat diperoleh dari situs Weed Australia dengan mengklik Identify Weeds dan kemudian mengklik peta.
Berbeda dengan tanaman, gulma merupakan berbagai spesies yang beradaptasi untuk berkemampuan daya saing tinggi dengan cara:
- Memproduksi biji dalam jumlah besar atau mempunyai organ reproduksi vegetatif khusus,
- Mengembangkan kemampuan untuk tidak mengalami dormasi sehingga biji dapat berkecambah dini,
- Mengembangkan pola pertumbuhan dengan membentuk berbahai organ khusus yang memungkinkannya dapat dengan cepat menguasai ruang, dan
- Mengembangkan organ khusus untuk mempertahankan diri dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan.
Kemampuan tersebut memungkinkan gulmaa dapat dengan mudah mengalahkan tanaman dalam persaingan sehingga oleh petani didefinisikan sebagai tumbuhan yang tidak diinginkan (pada tempat dan waktu tertentu). Pada pihak lain, tumbuhan berbunga parasitik mengembangkan cara untuk mendekatkan diri dengan inang dengan berbagai cara, di antaranya dengan biji yang mampu bertahan sangat lama dan biji yang disebarkan oleh binatang (misalnya burung), dan cara menemukan inang dengan menggunakan penanda kimia (chemical cue).
Namun tumbuhan dapat memperoleh status sebagai OPT golongan gulma bukan semata-mata karena kemampuan tumbuhan itu sendiri (kemampuan bawaan). Faktor lingkungan juga menentukan kemampuan tumbuhan untuk menjadi gulma. Faktor lingkungan seperti kekeringan, kebakaran, banjir, dan terlepas dari musuh alami dapat mendorong berbagai spesies tumbuhan dapat berstatus sebagai gulma. Kekeringan menyebabkan tumbuhan dengan perakaran masif dan dalam dapat berstatus sebagai gulma, demikian juga dengan kebakaran. Tetapi pada kebakaran, ditambah dengan kemampuan untuk menghasilkan biji halus yang masuk ke dalam rekahan tanah dan kemampuan untuk mengembangkan batang berlapisan pelindung. Pada pihak lain, banjir membawa biji dari lahan berlerang ke dan menimbunnya pada lahan datar untuk kemudian berkembang menjadi gulma.
Pemindahan spesies tumbuhan keluar dari kawasan geografik asalnya oleh manusia menyebabkan tumbuhan lepas dari musuh alaminya sehingga menjadi gulma di tempat yang baru. Dengan demikian, manusia sendiri juga merupakan faktorn penting yang menyebabkan tumbuhan menjadi gulma. Pembakaran dan penggunaan herbisida, selain dapat mengendalikan gulma jenis tertentu, sebenarnya juga dapat mendorong berkembangnya jenis-jenis gulma lain, yaitu jenis-jenis gulma tahan api dan jenis-jenis gulma tahan herbisida. Bahkan, ketidakpedulian manusia sendiri, seperti misalnya kebijakan pembangunan pertanian yang terlalu terfokus hanya pada tanaman tanpa memberikan perhatian terhadap kegiatan perlindungan tanaman, juga dapat mendorong perkembangan jenis-jenis gulma tertentu.
Gulma pada dasarnya adalah tumbuhan, seperti halnya tanaman yang juga merupakan tumbuhan (tanaman merupakan tumbuhan budidaya). Biologi dan ciri-ciri morfologis gulma dengan demikian adalah biologi dan ciri-ciri morfologi gulma. Dari segi kedudukannya sebagai tumbuhan, anatomi, morfologi, fidiologi, dan perkembangbiakan gulma dipelajari melalui ilmu yang sama, yaitu botani. Tulisan ini mengasumsikan Anda telah mempelajari botani sehingga tidak lagi menguraikan aspek botanis dari gulma. Bagi Anda yang belum pernah mempelajari botani, silahkan baca tulisan mengenai gulma dan tumbuhan berbiji parasitik. Di antara ketiga kategori besar OPT, gulma merupakan kategori yang selalu dihadapi dalam pertanian lahan kering, yaitu pertanian yang dilakukan pada kawasan dengan bulan basah yang terbatas. Perasalahan gulma menjadi berat pada pertanian lahan kering karena pada lahan kering telah beradaptasi jenis-jenis gulma tahan kekeringan dengan daya saing yang tinggi.
No comments