Buka Jurusan Kelapa Sawit, Dong...
Siswa sebuah politeknik kelapa sawit. [dok reksanews] |
Kementerian Pertanian meminta
universitas yang ada di daerah potensi kelapa sawit untuk mendukung
perkembangan komoditas tersebut dengan membuka fakultas atau jurusan sawit.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang mengatakan sawit merupakan salah satu kekuatan dan fundamental ekonomi Indonesia saat ini, karena sumbangannya untuk devisa cukup signifikan.
"Karena kontribusinya itu, kami mengajak perguruan tinggi untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang perkebunan kelapa sawit, sehingga komoditas ini dikawal oleh anak bangsa secara profesional," paparnya usai seminar nasional kelapa sawit yang digelar Universitas Riau dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Pekanbaru, Rabu, 24 Oktober 2018.
Bambang menjelaskan bentuk dukungan nyata dari perguruan tinggi bisa diwujudkan dengan membuka fakultas atau jurusan kelapa sawit, tentu dengan harapan positif agar komoditas ini dapat semakin maju dan kompetitif di tengah persaingan global.
Untuk dapat merealisasikan hal itu, universitas diminta untuk tak hanya bergantung kepada pemerintah tapi meminta bantuan dari berbagai perusahaan sawit yang ada di Tanah Air.
Salah satu prioritas utama yang perlu dicarikan solusi dari akademisi dan perguruan tinggi adalah mengenai produktivitas kelapa sawit lokal yang masih rendah bila dibandingkan negara lain.
"Di Indonesia, saat ini angka rata-rata produktivitas sawit sekitar 2-3 ton per hektare (ha). Padahal ini masih bisa ditingkatkan sampai di atas 12 ton per ha, itu daya saing yang harus ditingkatkan," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Gapki Riau Saut Sihombing menyambut positif harapan Kementan tentang keberadaan jurusan kelapa sawit di perguruan tinggi.
"Tentu sangat kami dukung untuk menciptakan SDM sawit yang berkeahlian di budidaya sawit serta industri sawit, sudah mulai kami wujudkan dengan Universitas Riau," tuturnya.
Dukungan Gapki ke Universitas Riau misalnya ditunjukkan dengan membuka kebun kelapa sawit yang menjadi lahan percontohan sekaligus tempat penelitian mahasiswa pertanian. Pihaknya berharap kebun tersebut bermanfaat sebagai wadah penelitian mahasiswa.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Bambang mengatakan sawit merupakan salah satu kekuatan dan fundamental ekonomi Indonesia saat ini, karena sumbangannya untuk devisa cukup signifikan.
"Karena kontribusinya itu, kami mengajak perguruan tinggi untuk mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang perkebunan kelapa sawit, sehingga komoditas ini dikawal oleh anak bangsa secara profesional," paparnya usai seminar nasional kelapa sawit yang digelar Universitas Riau dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Pekanbaru, Rabu, 24 Oktober 2018.
Bambang menjelaskan bentuk dukungan nyata dari perguruan tinggi bisa diwujudkan dengan membuka fakultas atau jurusan kelapa sawit, tentu dengan harapan positif agar komoditas ini dapat semakin maju dan kompetitif di tengah persaingan global.
Untuk dapat merealisasikan hal itu, universitas diminta untuk tak hanya bergantung kepada pemerintah tapi meminta bantuan dari berbagai perusahaan sawit yang ada di Tanah Air.
Salah satu prioritas utama yang perlu dicarikan solusi dari akademisi dan perguruan tinggi adalah mengenai produktivitas kelapa sawit lokal yang masih rendah bila dibandingkan negara lain.
"Di Indonesia, saat ini angka rata-rata produktivitas sawit sekitar 2-3 ton per hektare (ha). Padahal ini masih bisa ditingkatkan sampai di atas 12 ton per ha, itu daya saing yang harus ditingkatkan," sebutnya.
Sementara itu, Ketua Gapki Riau Saut Sihombing menyambut positif harapan Kementan tentang keberadaan jurusan kelapa sawit di perguruan tinggi.
"Tentu sangat kami dukung untuk menciptakan SDM sawit yang berkeahlian di budidaya sawit serta industri sawit, sudah mulai kami wujudkan dengan Universitas Riau," tuturnya.
Dukungan Gapki ke Universitas Riau misalnya ditunjukkan dengan membuka kebun kelapa sawit yang menjadi lahan percontohan sekaligus tempat penelitian mahasiswa pertanian. Pihaknya berharap kebun tersebut bermanfaat sebagai wadah penelitian mahasiswa.
Meski menilai realisasi jurusan kelapa sawit masih panjang, tapi
Gapki memastikan bakal menggandeng pemerintah agar ada pendidikan khusus
terkait komoditas ini dan laboratorium khusus sawit.
Di Riau, luasan lahan kebun sawit mencapai 2,4 juta ha atau yang
terbesar dari total luas lahan sawit nasional yang sebesar 14 juta ha.(bisnis)
No comments