• Breaking News

    Membudidayakan Paprika Dengan Cara Hidroponik Di Rumah Plastik

    Cabai Paprika (Capsicum annum var Grossum) merupakan salah satu komoditas sayuran penting di Indonesia, dimana komoditi ini permintaannya terus meningkat, baik untuk konsumsi local maupun pasar eksport, tanaman paprika berasal dari amerika tengah dan amerika selatan, kemudian menyebar ke eropa dan asia pada tahun 1500-an. 
    Membudidayakan Paprika Dengan Cara Hidroponik Di Rumah Plastik

    Pada awal penyebaran paprika di eropa tanaman ini dibudidayakan di lahan terbuka, namun pada saat ini paprika merupakan salah satu komoditas hortikultura penting yang dibudidayakan di rumah kaca. 

    Di Indonesia tanaman paprika mulai dibudidayakan dengan system hidroponik di dalam rumah plastic sekitar tahun 1990-an, dan jawa barat merupakan salah satu pusat pertanaman paprika di Indonesia, disamping daerah lainnya seperti jawa timur dan bali. 

    Saat ini produksi paprika dari Indonesia dieksport terutama ke singapura hongkong dan brunei. 

    Rumah plastic 

    Rumah plastic yang dibuat dari bamboo merupakan rumah plastic yang umum digunakan oleh petani di Indonesia, karena harganya murah dan material bamboo mudah didapat dan hampir selalu tersedia disemua daerah. 

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa intensitas cahaya matahari dapat diabsorsi di rumah plastic kayu – besi lebih tinggi 15-20% dari pada di rumah plastic bamboo dan hasil paprika dirumah plastic kayu – besi lebih tinggi 15-20 % dari pada di rumah plastic bamboo. 

    Budidaya paprika 

    Persemaian 

    Sebelum menanam paprika di rumah plastic, benih atau biji paprika perlu disemai terlebih dahulu, penyemaian benih paprika dapat dilakukan di baki persemaian dengan menggunakan arang sekam, benih paprika berkecambah pada umum 7 hari setelah semai (HSS), dan pada umur 12-15 HSS bibit semaian dipindahkan kedalam polibag kecil dengan ukuran diameter 15 cm.

    Membudidayakan Paprika Dengan Cara Hidroponik Di Rumah Plastik

    Penanaman di rumah plastic 

    Tanaman semaian dipindahkan kedalam rumah plastic pada umur 5 minggu setelah semai pada polibag berukuran 40 cm. 

    Jarak tanam yang digunakan adalah antar barisan 1,20 m dan antar tanaman 0,30 m 

    Dalam satu polibag ditanam satu tanaman 

    Pemupukan system hidroponik 

    Dalam system hidroponik pada budidaya paprika, penggunaan air diintegrasikan dengan menggunakan nutrisi atau pupuk (Fertigasi) 

    Nutrisi untuk tanaman paprika sudah tersedia di parasan dalam bentuk paket, yang terdiri dari dua campuran pupuk yaitu A dan B sehingga sering disebut juga dengan AB Mix. 

    Frekwensi pemberian larutan nutrisi pada tanaman paprika dalam sehari mencapai 10 kali, tergantung pada kondisi cuaca dan over drain yang diukur. 

    Tanaman kecil yang relative belum membutuhkan hara banyak, biasanya diberi EC 1,5 dan selanjutnya diberi EC 2,0 – 2,5. 

    pH optimum suatu larutan untuk nutrisi agar nutrisi tersebut dapat tersedia bagi tanaman adalah 5,6 sampai 5,8. 

    Pemeliharaan tanaman 

    Pembentukan cabang utama dilakukan mulai umur 6 minggu setelah tanam. 

    Jumlah cabang utama yang digunakan adalah tiga cabang pertanaman, yang memberikan populasi cabang 8,4 cabang per m2. 

    Pembuangan tunas air dilakukan mulai umur 6 minggu setelah tanam, dilakukan seminggu sekali. 

    Tunas-tunas air yang ada ditiap ruas dibuang dan jumlah daun yang dipelihara pada tiap ruas cukup 2-3 helai saja. 

    Pengendalian hama dan penyakit tanaman menggunakan pestisida yang direkomendasikan oleh balitsa. 

    Panen 

    Periode pertumbuhan tanamn paprika secara keseluruhan pada umumnya mencapai 8 bulan. 

    Panen tanaman paprika dimulai sejak umur 3 bulan setelah tanam pada saat kematangan buah mencapai 80 – 90 %. 

    Pemotongan tangkai buah menggunakan pisau yang tajam yang sebelumnya telah dicelupkan ke dalam larutan susu skim. 

    Pemotongan tangkai buah harus tepat pada ruasnya, buah yang panen diletakkan dalam keranjang di tempat yang teduh.

    No comments

    Post Top Ad