Ketahui Cara Kerja Insektisida, Bagaimana Caranya Sehingga Membunuh Serangga
Hingga saat ini petani kita masih berperang dengan berbagai serangga, khususnya serangga yang mengakibatkan kerugian pada produksi pertanian, karena itu mungkin sampai manusia di dunia ini tidak lagi membutuhkan tanaman sebagai makanan, maka semenjak itu pulalah manusia akan berdamai dengan berbagai serangga yang dituduh merusak tanaman.
Konflik psikologis antara petani dengan serangga ini membuat kita bisa menyimpulkan sesuatu, dimana persoalan utama yang belum ditemukan solusinya adalah, bagaimana cara membuat serangga-serangga ini tidak lagi memakan atau berinteraksi dengan tanaman yang dibudidayakan, seandainya serangga-serangga ini memiliki kelompok-kelompok politik seperti DPR-nya serangga misalnya, tentulah kita bisa membuat semacam perundingan dengan mereka, namun sayangnya tidak demikian.
Maka dari itu kita jangan pula heran mengapa zat-zat pembunuh serangga bertebaran luas dimuka bumi ini dan dijual bebas, karena perang yang sesungguhnya antara manusia dengan serangga belum mencapai kata sepakat untuk berdamai.
Atas alasan itu pulalah kita coba memaparkan disini beberapa sifat cara kerja insektisida, bagaimana produk ini bisa menjadi senjata andalan manusia dalam berperang dengan serangga.
Ketika serangga di vonis sebagai pengganggu tanaman (“Penjahat tanaman”), maka hal pertama yang dilakukan oleh para ahli biologi adalah mempelajari anatomi dan morfologinya, setelah mendapat kesimpulan yang dibutuhkan, barulah kemudian di tentukan pada keadaan yang bagaimana “Penjahat tanaman” ini bisa dilumpuhkan.
(Ilustrasi) |
Dunia serangga yang unik dan kejam, memperlihatkan kepada manusia bahwa mereka memiliki bermacam bentuk yang terkadang indah dan terkadang jelek (tergantung orang yang melihatnya).
Ada serangga dengan bentuk yang seram dimana didepan mulutnya terdapat taring atau capit, seperti belalang dan kumbang badak, kemudian ada pula serangga yang memiliki bentuk lucu, dimana mulutnya berbentuk sponge seperti lalat misalnya.
Aneka bentuk mulut yang dimiliki serangga ini, menjadi patokan bagi musuhnya (Manusia) ketika melakukan serangan, maka dari itu jenis-jenis serangan yang dilancarkan kepada serangga ini bisa kita bagi dalam bentuk kelompok, sebagaimana dibawah ini.
a. Gaya serangan pada perut (Racun perut)
Gaya serangan ini ditujukan kepada serangga dengan maksud merusak bagian perutnya, ini merupakan tipe serangan yang paling umum pada serangga, dimana tipe ini baru terjadi ketika serangga memakan makanan yang sudah terkena insektisida.
Jadi makanan masuk melalui mulut kemudian racunnya bereaksi di dalam perut, serangga yang paling sering mendapat serangan dengan tipe seperti ini adalah belalang, dalam perlakuan serangan dilapangan biasanya petani menyemprot tanamannya, kemudian zat tersebut melekat pada tanaman dengan harapan serangga akan memakan bagian tanaman yang sudah terkena racun, ketika serangga memakannya maka racunnya bereaksi merusak percernaan dan lambung “Penjahat tanaman” ini.
b. Gaya serangan kontak langsung
Gaya serangan seperti ini sifatnya langsung kepada tubuh serangga, artinya ketika racun digunakan harapannya langsung terkena bagian tubuh serangga.
Kejadian yang paling sering kita lihat untuk kasus seperti ini adalah perlakuan racun terhadap ulat, pada umumnya petani yang menyerang serangga dengan gaya seperti ini, melihat-lihat terlebih dahulu serangga yang terdapat pada tanaman, jika tidak ada serangga maka tanaman tidak disemprot.
Bahan racun yang digunakan pada tipe serangan seperti ini bereaksi langsung dikulit serangga, sehingga tidak lama kemudian serangga akan tumbang.
c. Racun pernafasan
Dari namanya kita bisa tahu kalau gaya serangan seperti ini langsung menyasar kepada system pernafasan serangga, dalam dunia akademik pertanian dikenal juga dengan fumigan.
Gaya serangan pernafasan ini biasanya dilakukan pada waktu yang tepat, misalnya ketika hari menjelang sore dimana “penjahat tanaman” lebih banyak berkumpul, harapannya dengan serangan sore ini lebih banyak serangga yang tumbang, atau bisa juga dilakukan pada malam hari, biasanya serangga hama banyak aktif pada malam hari.
Nah sahabat pembaca, tiga tipe serangan diatas hingga saat ini masih dilakukan petani ketika berperang dengan serangga.
Namun pada prinsipnya di dunia pertanian masih banyak model serangan untuk serangga ini, dan jika ada kesempatan akan kita bahas lebih lanjut.
No comments