Gadung Klon-21, Mangga Alpukat Khas Pasuruan
Pasuruan seharusnya disebut sebagai salah satu daerah produsen mangga terbesar di Jawa Timur, atau bahkan di Tanah Air, tapi sampai saat ini Probolinggo yang memang bersebelahan dengan Pasuruan masih terkenal dengan sebutan "Kota Mangga", mungkin karena secara kasat mata kalo kita lewat Kota Probolinggo memang banyak kita jumpai pedagang-pedagang buah mangga yang berjejer di pinggir jalan. Selain sebagai daerah produsen mangga terbesar, Pasuruan juga merupakan satu-satunya daerah yang memiliki kebun koleksi mangga yang berfungsi sebagai koleksi plasma nutfah mangga terlengkap di Asia Tenggara, wauuuwww.. .. keren bukan..??
Usut punya usut nih.. ternyata mangga produksi Pasuruan khususnya Mangga Gadung Klon 21 banyak yang dijual ke luar kota, secara eksklusif, yaitu melaui pesanan, maupun tradisional dengan cara borongan. Hal ini dapat dijumpai ketika tim agritani mengunjungi budi daya tanaman mangga dengan model "estate" di Desa Oro-oro Ombo Wetan, Kecamaatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, musim panen saaat ini.
Banyak rekan-rekan bisnis Agritani yang menanyakan mangga Pasuruan yang lezat karena dipanen
masak pohon itu bisa dibeli di mana saja, sebab di pasar-pasar buah di kota mereka tidak ditemukan.Banyak rekan-rekan bisnis Agritani yang menanyakan mangga Pasuruan yang lezat karena dipanen
Pada salah satu acara teve swasta |
Ketua Gapoktan "Tani Makmur Santosa" Desa Oro-oro Ombo Wetan, Slamet Yakub menyebutkan, mangga-mangga produksi petani di wilayah Rembang hanya dijual khusus untuk memenuhi permintaan pasar swalayan (supermarket) kelas atas di Jakarta dan kota-kota besar lainnya.
Mangga jenis Gadung Klon 21 yang juga disebut sebagai Mangga Alpukat produksi petani Rembang, Pasuruan dijual rata-rata Rp10 – 15 ribu per buah untuk grade A, sehingga tidak bisa ditemui di pasar-pasar tradisional.
Mangga siap dikemas |
Sebenarnya budi daya tanaman mangga dalam bentuk estate ini telah disiapkan sejak pemerintahan Orde Baru, Pengembangan budi daya tanaman mangga dalam satu hamparan tersebut mulaidirintis sejak 1994. Luas lahan tanaman mangga milik anggota yang tergabung dalam satu hamparan tersebut mencapai sekitar 463 hektare.Namun sejak pemerintahan Orde Baru tumbang, rencana menjadi berantakan. Meski demikian, para petani yang telah telanjur menanam mangga masih tetap merawatnya dengan baik, sehingga hasilnya dapat dinikmati seperti sekarang ini. Sampai saat ini , budi daya tanaman mangga model estate di Pasuruan dikembangkan di tiga wilayah, yakni Rembang, Sukorejo, dan Wonorejo. Namun, dari ketiga lokasi tersebut yang hasilnya paling baik adalah yang ada di wilayah Rembang. Kualitas buah mangganya lebih lezat karena didukung tekstur tanahnya yang kering berpasir.
Kemasan yang baik menjaga kualitas buah tetap bagus |
Di bawah manajemen Gapoktan Tani Makmur Santosa yang mempunyai anggota 120 orang dengan lahan seluas 463 hektare, berhasil mengelola budi daya tanaman mangga secara baik, mulai dari budi dayanya hingga penanganan pascapanen serta pemasarannya.
Penasaran dengan mangga alpukat Pasuruan? Ayo.. datang aja ke Desa Oro-oro Ombo Wetan Pasuruan ini... . Selain mangga, Pasuruan juga punya beragam komoditas pertanian lainnya, seperti Apel di Nongkojajar, Kopi Kapiten, Durian , Alpukat, Nangka, berbagai macam sayuran dan masih banyak yg lainnya lho...
No comments