• Breaking News

    Rahasia Sukses Agar Budidaya Tomat Tumbuh Subur Dan Berbuah Banyak

    Hampir bisa dipastikan petani yang bertanam tomat selalu beruntung dari segi harga pasaran, dan jika pun terkadang harga tomat turun, tidak akan terlalu berdampak buruk terhadap pengembalian modal bertanam tomat, namun yang paling menyengsarakan dari bertanam tomat ini adalah ketika tomat gagal panen, entah itu disebabkan berbagai faktor maupun karena kesalahan teknis bubidaya tomat.

    Karena tomat memili arti penting dalam pemasaran produk pertanian, maka tentunya petani akan terus berusaha bagaimana agar tanaman tomat ini bisa tumbuh subur dan berubuah lebat sekali, karena itu kali ini kita akan berbagi pengalaman dari petani tomat di daerah alahan panjang, sumatera barat.

    Tomat di Alahan Panjang Sumatera Barat
    (Tomat di Alahan Panjang Sumatera Barat)

    Salah satu kehebatan tomat ini adalah dia bisa ditanam di dataran tinggi dan dataran rendah, syarat utama yang harus terpenuhi agar tanaman tomat bisa tumbuh subur, maka tanah yang akan dijadikan areal pertanaman harus gembur, sarang, subur, dan banyak mengandung humus dan pH tanah berkisar antara 5 – 6, kesuburan tanah tidak saja cukup untuk membuat tanaman tomat, suhu optimum yang baik untuk pertanaman tomat antara 21 – 24 derajat celsius.

    Nah agar tanaman tomat ini bisa tumbuh subur maka waktu pertanaman diperhitungkan berdasarkan kemungkinan waktu berbunga dan berbuah tomat tepat jatuh di musim kemarau, namun masih ada sedikit hujan.

    Varietas tomat yang dianjurkan untuk ditanam adalah varietas Opal, Mirah, Permata, Martha, Idola dan Zamrud, sedangkan untuk kebutuhan benih tomat sebanyak 100 – 150 g/hektar.

    Varietas tomat yang dianjurkan untuk ditanam
    (Varietas tomat)

    Perlakukan benih untuk budidaya tomat yang baik

    1. Perendaman benih 

    Sebelum dilakukan pertanaman, sebaiknya benih direndam terlebih dahulu dalam air hangat dengan suhu lebih kurang 50 derajat celsius, atau bisa juga direndam dalam larutan propamokarb hidroklorida 1 ml/liter selama lebih kurang satu setengah jam. 

    2. Penyebaran benih dilakukan pada bedengan persemaian dengan media berupa campuran tanah, ditambah pupuk kandang atau pupuk kompos, dengan perbandingan 1 : 1, bedengan persemaian diberi atap dari kasa plastik transparan, untuk menghindari serangan dari OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) sebaiknya persemaian ditutup dengan kasa.

    3. Setelah pencampuran tanah dengan kompos, kemudian benih ditutup dengan daun pisang dan didiamkan selama 2 – 3 hari.

    4. Setelah berumur 7 – 8 hari, bibit dipindahkan kedalam bumbungan dari daun pisang atau pot plastik, dengan menggunakan media tanah + pupuk kandang steril.

    5. Selama masa persemaian penyiraman dilakukan setiap hari, dan bibit siap ditanam dilapangan setelah berumur 3 minggu.

    Pengolahan lahan yang baik untuk menghasilkan buah tomat yang banyak.

    Untuk menghindari penyakit turunan dari tanaman sebelumnya, sebaiknya tanah yang akan dijadikan areal pertanaman tomat, bebas dari sisa pertanaman sebelumnya, dan sebaiknya jangan gunakan lahan yang sebelumnya bekas tanaman terung-terungan (Solanaceae).

    Sisa-sisa tanaman sebelumnya dikumpulkan lalu dikubur, kemudian periksa pH tanah, jika kurang dari 5,5 gunakan kapur pertanian atau dolomit, dan pengaplikasiannya dilakukan 3 – 4 minggu sebelum tanam tomat.

    Untuk pengapuran yang baik bisa dilakukan dengan cara kapur disebar rata, lalu dicangkul dan diaduk sedalam lapisan dengan merata, sehingga diharapkan pH tanah bisa mencapai lebih dari 6, kemudian setelah itu buat bedengan dengan lebar 60 cm atau bedengan dengan lebar 120 – 160 cm, untuk panjangnya sesuaikan dengan panjang lahan.

    Tinggi bedengan bisa dibuat 40 – 50 cm pada musim hujan, dan 0 – 20 cm pada musim kemarau, lubang tanam dibuat dengan jarak antar barisan 60 – 80 cm dan jarak dalam barisan 40 – 50 cm, sehingga nantinya akan diperoleh jarak tanam 60 x 50 cm atau 80 x 40 cm, jumlah tanaman perhektar berkisar antara 25.000 – 40.000 tanaman.

    persiapan lahan pertanaman tomat

    Tips dalam penggunaan mulsa untuk areal pertanaman tomat yang baik

    Penggunaan mulsa bisa dengan dua cara, yakni mulsa jerami dan mulsa plastik

    Bagi anda yang ingin menggunakan mulsa jerami, sebaiknya gunakan jerami dengan ketebalan 5 cm, biasanya untuk mulsa jerami ini bisa menghabiskan jerami 10 ton/ hektar, jika pada musim kemarau mulsa jerami bisa diberikan sua minggu setelah tanam tomat.

    Untuk mulsa plastik hitam perak bisa diberikan pada musim kemarau dan musim hujan, namun pemasangannya dilakukan sebelum dilakukan penanaman.

    Penggunaan pupuk dalam budidaya tomat yang baik

    Saran saya untuk pupuk yang baik pada pertanaman tomat adalah pupuk kandang, kemudian dicampur dengan pupuk buatan, pupuk kandang yang digunakan berupa pupuk kandang sapi atau kuda, penggunaan pupuk kandang ini bisa menghabiskan 30 ton/ha atau kira-kira 1 kg/ lubang tanaman.

    Pupuk buatan berupa pupuk majemuk NPK 15-15-15 dengan dosis 1000 – 2000 kg/ha, atau bisa juga menggunakan pupuk tunggal urea 125 kg/ha, ZA 300 kg/ha, TSP 250 kg/ha dan KCL 200 kg/ha.

    Perbandingan menggunakan pupuk kandang setengan dosis pupuk urea dan ZA, pupuk TSP dan KCL diberikan setiap lubang tanaman, sebaiknya pemberian pada setiap lubang dilakukan 2 – 7 hari sebelum tanam, sebagai pupuk dasar.

    Sisa pupuk buatan seperti urea dan ZA diberikan pada saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam, dengan cara ditugal 10 cm dikiri dan kanan tanaman tomat.

    Penanaman bibit tomat dilakukan 3 – 4 minggu setelah dilakukan pengapuran, bibit tomat yang sudah berumur 3 – 4 minggu dari persemaian ditanam dalam lubang tanam yang sudah disediakan.

    Cara memelihara budidaya tanaman tomat

    Bertanam apapun tentu butuh perawatan, agar tanaman bisa tumbuh subur dan menghasilkan produksi yang banyak, demikian juga halnya dengan tomat, tomat merupakan tanaman yang membutuhkan perhatian serius dan khusus dalam pemeliharaannya.

    Kebutuhan khusus yang diperlukan tomat adalah penyiraman, penyulaman, pengendalian gulma, pemotongan tunas-tunas liar, dan pemberian ajir atau turus, serta pengendalian hama dan penyakitnya.

    Untuk penyiraman dilakukan setiap hari sampai tanaman tomat tumbuh normal, berikutnya tinggal diulang sesuai dengan kebutuhan, kegiatan penyulaman dilakukan terhadap tanaman yang sakit atau mati, sampai tanaman berumur 2 minggu.

    Pengendalian gulma dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah dan pemberian pupuk susulan, pemotongan tunas-tunas liar dilakukan untuk tunas yang tidak produktif atau tidak menghasilkan bunga dan buah, sebenarnya disinilah letak rahasianya bagaimana caranya agar tanaman tomat tumbuh dengan buah yang banyak dan lebat, yakni pemotongan tunas yang tidak produktif, sehingga tunas yang berbunga dan berbuah bisa tumbuh dengan maksimal.

    Kegiatan pemotongan tunas ini dilakukan beberapa kali, sehingga dalam satu pohon hanya tertinggal satu sampai tiga batang utama saja.

    Untuk meningkatkan kekuatan produksi buah tomat, tanaman tomat harus dipasang ajir, tujuannya agar tanaman tidak roboh, ajir dapat dibuat dari bambu dengan panjang 1 – 1,5 m, kemudian tanaman tomat diikatkan pada ajir agak longgar, agar tomat lebih leluasa berkembang.

    Cara mengendalikan OPT pada tanaman tomat

    OPT yang paling populer menyerang tomat antara lain adalah kutu kebul, penggorok daun, ulat grayak, ulat buah tomat, penyakit busuk daun, penyakit layu, virus kuning, dan lain sebagainya, dalam pengendalian ulat jika belum terlalu banyak bisa dilakukan dengan pengendalian fisik, yakni mengumpulkan dan dibakar, sedangkan jika serangan ulat sudah terlalu banyak pengendaliannya bisa dilakukan dengan penyemprotan insektisida.

    Pengendalian OPT ini dilakukan tergantung kepada OPT yang menyerang, beberapa cara yang cukup efektif dalam mengendalikan OPT antara lain :

    - Untuk menghindari serangan hama H, armigera, disekeliling tanaman tomat biasanya ditanami dua baris tanaman tagetes (Tagetes erecta) atau jagung sebagai tanaman perangkap.

    - Penggunaan border 4 – 6 baris jagung dan penggunaan musuh alami yakni predator dari jenis Menochilus sexmaculatus untuk mengendalikan Bemisia tabaci, bisa juga digunakan perangkap kuning untuk mengendalikan hama lainnya, bagi anda yang ingin mengetahui cara membuat perangkap kuning silahkan baca pada link artikel dibawah ini.


    - Penggunaan pestisida apabila diperlukan gunakan pestisida yang aman dan sesuai dengan kebutuhan, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan pestisida ini adalah ketepatan pemilihan jenis, ketepatan dosis dan volume semprot, ketepatan waktu, dan interval atau jarak waktu pemakaian pestisida.

    Umur berapakah tomat bisa dipanen?

    Untuk pertanaman yang normal, panen pertama buah tomat bisa dilakukan pada tomat berumur 2 – 3 bulan setelah tanam, namun hal ini biasanya tergantung jenis varietas yang ditanam dan kondisi pertanaman, pemananenan bisa dilakukan 10 – 15 kali pemetikan buah dengan selang 2 – 3 hari sekali, buah yang siap panen adalah buah yang tingkat kematangannya mencapai 30%, biasanya untuk satu batang tomat yang baik bisa didapat penen sebanyak 1 – 2 kg.


    Dalam pengangkutan tomat yang sudah dipanen sebaiknya gunakan peti-peti kayu, dengan isi tiap peti lebih kurang 30 kg buah tomat.

    Nah pemirsa dinegara manapun anda berada, demikian pembahasan kita tentang rahasia sukses budidaya tomat, sampai jumpa pada artikel selanjutnya, salam.

    *Diolah dari berbagai sumber

    No comments

    Post Top Ad